IT Governance adalah
suatu cabang dari tata kelola perusahaan yang terfokus pada sistem teknologi
informasi (TI) serta manajemen kinerja dan risikonya.
Risk Management
adalah serangkaian prosedur dan metodologi serta analisa terhadap setiap proses
atau kegiatan yang digunakan untuk mengidentifikasi resiko, melakukan tindakan
atau persiapan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya suatu resiko dan
meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh resiko tersebut.
Pada aspek keberadaan IT, telah
terjadi pergeseran cukup signifikan. Pergeseran IT sebagai pengolah data pada
sebuah departemen PDE (pengolahan data elektronik) menjadi penyedia informasi
bagi pihak manajemen (departemen IT).
Aspek - aspek pada IT Governance
dan Risk Management:
1. Tataran Korporasi.
Aspek ini terdiri atas tiga hal. Pertama, kecukupan modal minimum.
Kedua, batasan portofolio investasi. Ketiga, pemisahan rekening perusahaan dan
nasabah. Pengaturan aspek ini dimaksudkan untuk mencegah kejahatan korporasi
(corporate crime).
2. Tataran Pengelola
Perusahaan. Aspek ini terdiri atas tiga hal juga. Pertama, kompetensi
manajemen berupa pengalaman dan keahlian. Kedua, integritas pengurus berupa rekam
jejak yang tidak tercela. Ketiga, tata pengelolaan yang baik dan transparan.
Pengaturan aspek ini dimaksudkan untuk mencegah kejahatan pimpinan perusahaan
(white collar crime).
3. Tataran Pelaksana
Lapangan Perusahaan. Aspek ini terdiri atas tiga hal. Pertama, pengenalan
selera risiko nasabah (risk appetite). Kedua, pengetahuan tenaga penjual akan
produk investasi yang dijualnya. Ketiga, transparansi dalam menjelaskan risiko
investasi. Pengaturan aspek ini dimaksudkan untuk mencegah kejahatan tenaga
pelaksana (blue collar crime).
Contoh: Pabrik
sepatu dengan tenaga 10 orang menghadapi resiko bahwa sepatu-sepatu tersebut
rusak. Bila pabrik tersebut menambah mesin dan tenaga kerja, maka resikonya
bertambah, antara lain kerusakan mesin, keributan karyawan dan lain-lain.
Langkah – langkah pada audit IT
Governance :
Auditor TI bertanggung jawab atas
penilaian efisiensi tata kelola TI dengan tingkatan prosedur dalam
pelaksanaannya. Auditor TI (dari dalam organisasi atau independen) dapat
melakukan sejumlah peran kunci dalam Gary Hardy, “The Role of the
IT Auditor in IT Governance” 1 (2009): 1–2. :
- memulai program tata kelola TI:
menjelas- kan tata kelola TI dan nilainya pada manajemen
- menilai kondisi saat ini: memberikan masukan
dan membantu memberikan penilaian kondisi yang sebenarnya
- merencanakan solusi tata kelola TI
- memantau inisiatif tata kelola TI
- membantu membuat bisnis tata kelola TI, seperti
: memberikan input objektif dan konstruktif, mendorong penilaian diri, dan
memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa tata kelola bekerja secara
efektif.
Audit IT pada domain EDM (Evaluate,
Direct, and Monitor)
Proses tata kelola EDM berurusan
dengan tujuan stakeholder dalam melakukan penilaian, optimasi risiko dan sumber
daya, mencakup praktek dan kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi pilihan
strategis, memberikan arahan kepada IT dan pemantauan hasilnya.
Audit IT pada domain APO (Align,
Plan, and Organise)
Proses manajemen APO memberikan
arah untuk penyampaian solusi (BAI) dan penyediaan layanan dan dukungan (DSS).
Domain ini mencakup strategi dan taktik, dan identifikasi cara terbaik agar IT
dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan bisnis.
Audit IT pada domain BAI (Build,
Acquire, and Implement)
Proses manajemen BAI memberikan
solusi dan mengimplementasikannya sehingga berubah menjadi layanan. Untuk
mewujudkan strategi IT, solusi IT perlu diidentifikas ikan, dikembangkan, serta
diimplementasikan dan di integrasikan ke dalam proses bisnis. Perubahan dan
pemeliharaan sistem yang ada juga tercakup dalam domain ini, untuk memastikan
bahwa solusi dapat memenuhi tujuan bisnis.
Audit IT pada domain DSS (Deliver,
Service, and Support)
Proses manajemen DSS menyampaikan
solusi yang dapat digunakan bagi pengguna akhir. Domain ini berkaitan dengan
penyampaian dan dukungan layanan aktual yang dibutuhkan, yang meliputi
pelayanan serta pengelolaan keamanan dan keberlangsungan dukungan layanan bagi
pengguna, dan manajemen data dan fasilitas operasional.
Audit IT pada domain MEA (Monitor,
Evaluate, Assess)
Proses manajemen MEA memonitor
semua proses untuk memastikan bahwa pengarahan yang disediakan domain yang
sebelumnya diikuti. Semua proses IT perlu dinilai secara teratur dari waktu ke
waktu untuk mengontrol kualitas dan kepatuhannya. Domain ini merujuk pada
manajemen kinerja, pemantauan pengendalian internal, kepatuhan terhadap
peraturan dan tata kelola.
Refrensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_kelola_teknologi_informasi
Alvin A, Arens, James K.Loebbecke,
Auditing, Edisi Indonesia, Jakarta, 2003.
Yayasan Pendidikan Internal Audit
(YPIA). (2002), Institut Pendidikan dan Pelatihan Audit dan Manajemen. Audit
Sistem Informasi II. Jakarta.
Weill, Peter and Ross, Jeanne W.
(2000). IT Governance - How Top Performers
Manage IT Decision Rights for
Superior Results. Harvard Business
School Press. United States.
Muhamad Hanif Rahman
14115380
14115380
Tugas Softskill :
Ibu. Atit Pertiwi

